Jumat, 21 Mei 2010

2. PENGOLAHAN DATA DAN PERMASALAHANNYA

Sistem informasi raksasa
Tingkat pertumbuhan dalam penyimpanan informasi pada badan pemerintahan sangat tinggi begitu pula kemajuan pada bidang telekomunikasi. Hal ini mendorong diciptakannya sistem informasi ukuran raksasa yang melibatkan banyak basis data sekaligus.
Contoh :
• FEDWIRE (jaringan transfer data elektronik yang disediakan oleh federal reserve system)
• Sistem kartu kredit VISA
• American Express
• Sistem pengendalian lalu lintas udara dll…


Permasalahan yang timbul :
• Kerahasiaan dan kebebasan penggunaan informasi
• Peraturan penggunaan informasi
• Keamanan dari sistem informasi
• Keamanan transmisi data dengan enkripsi
• Ketergantungan pada ‘otomasi birokrasi’
• Jaminan dan hak penggunaan sistem informasi
• Penyusunan kebijakan untuk mengarahkan pengembangan selanjutnya


Otomasi birokrasi
Sejak zaman sebelum komputer dimanfaatkan, pemerintah selalu dikritik karena kecenderungannya yang terlalu birokratis. Badan pemerintah terlalu mementingkan peraturan dan tata cara atau prosedur, sehingga mereka sering melupakan bahwa mereka harus melayani masyarakat dan membantu memecahkan masalah yang ditemui masyarakat. Sering timbul pertanyaan yang amat sederhana: apakah sistem komputer yang ada benar-benar meningkatkan kualitas pengambilan keputusan pemerintah? Lebih jauh lagi: apakah para anggota masyarakat akan lebih terjamin haknya, setelah komputer berperan dalam proses pengambilan keputusan? Apakah ada kepastian bahwa komputer benar-benar dapat dipertanggung jawabkan sebagai salah satu komponen dalam proses pengambilan keputusan? Pertanyaan-pertanyaan tersebut mencerminkan keresahan masyarakat terhadap gejala meluasnya penggunaan komputer di pemerintahan.

Data yang berlebihan
Misalnya Departemen Perumahan dan Pembangunan Lingkungan Perkotaan berkeinginan untuk mengumpulkan data tentang lapangan kerja kaum minoritas dari negara-negara bagian. Ternyata data semacam itu sudah disimpan oleh badan pemerintah lain yang menangani bidang lapangan pekerjaan. Jadi 90% dari badan pemerintah pada saat ini saling memanfaatkan data yang sudah ada pada arsip mereka. Hasilnya jelas, uang pembayar pajak dapat diselamatkan.


Kemungkinan pemecahan
Gejala-gejala yang ditemukan oleh komisi tersebut antara lain berupa:
• Masyarakat tidak puas terhadap keterlambatan dan ketidak cermatan informasi di banyak tempat.
• Ketidakmampuan pemerintah untuk melindungi warga negaranya dari praktek pemanfaatan informasi yang merugikan.
• Peralatan yang ketinggalan zaman, sistem yang tidak efektif dan personil yang kurang mampu.
• Meningkatnya ancaman dalam bidang ekonomi, karena data yang bersifat teknis dapat mengalir ke luar negeri tanpa kendali dari pemerintah.
• Unit angkatan bersenjata yang rawan, sebagai akibat dari menuanya peralatan, sistem dan personil yang kurang terdidik.

Banyak usulan perbaikan dan kritik yang masuk ke pemerintah federal. Salah satu masukan tersebut memberikan gambaran sebagai berikut:

1. Pengembangan dari teknologi komputer, sebaiknya dilakukan dengan pola desentralisasi.
2. Bila dilakukan pengkajian terhadap bagian pengolahan data badan pemerintah, praktek pengolahan data lebih banyak merugikan dari pada menguntungkan oleh karena biaya yang cenderung tinggi, waktu yang lambat dan moral petugas yang mulai menurun.
3. Perencanaan jangka panjang harus segera diterapkan dan perencanaan yang dibuat harus mampu untuk memperbaiki kebijaksanaan pembelian peralatan.
4. Metoda manajemen dan tata cara pembukuan harus diperbaiki.
5. Strategi yang menyeluruh untuk mengatur sumber informasi, termasuk komputer, arsip kertas dan film mikro perlu untuk dikembangkan.




3. PERTAHANAN NASIONAL
Tanggung jawab terbesar dari pemerintah federal adalah untuk mempertahankan bangsanya dari serangan musuh, baik dari luar maupun dari dalam. Pengembangan dari Sistem Informasi Pemerintah harus dilakukan dengan teliti dan hati-hati, karena dampaknya terhadap keselamatan negara dan umat manusia amat besar.
Tidak mengherankan bahwa departemen pertahanan merupakan pembeli produk teknologi yang terbesar. Anggaran untuk sistem komunikasi, komando, kendali dan dinas rahasia mencapai milyaran dollar karena sektor ini harus diorganisir agar menjadi unit-unit operasi yang selaras dan saling mengisi.

Komputerisasi Peperangan
Di udara, perubahan teknologi yang sangat berarti telah terjadi. Pesawat tempur sudah terlalu ‘maju’ bagi seorang manusia. Puluhan panel dengan berbagai jenis data dan informasi di ruang kemudi teralu rumit bagi manuia biasa. Penerbang mengalami krisis untuk mencerna informasi. Apalagi pada saat keadaan kritis, penerbang hanya memiliki sedikit kesempatan untuk berfikir. Pesawat harus dilengkapi dengan peralatan yang canggih sehingga hanya dengan sentuhan-sentuhan ringan atau kata-kata sandi tertentu, dapat dikendalikan untuk melaksanakan tugas-tugas yang diperlukan.

Pesawat tempur mutakhir pada umumnya dilengkapi dengan fasilitas komando dengan suara. Suara tersebut direkan terlebih dahulu, sesuai dengan suara penerbangnya. Pesawat hanya mengenal suara penerbangnya masing-masing. Pada keadaan tertentu, penerbang tinggal meneriakkan ‘fire’ untuk melepaskan sebuah peluru kendali ke sasaran yang telah ditentukan. Walaupun pengenalan suara masih bersifat percobaan dalam penelitian, akan tetapi dengan beberapa pembatasan dan pendekatan praktis hasil penelitian tersebut telah dapat dimanfaatkan dalam rancangan pesawat tempur.
Permainan Perang
Dalam masa damai, angkatan bersenjata melakukan berbagai jenis latihan untuk menjaga tingkat kesiagaan yang tinggi. Permainan video telah dimanfaatkan oleh pakar militer sebagai sarana latihan yang cukup efektif. Penerbang dan pengemudi tank dapat berlatih menembak dan mengendalikan kendaraannya tanpa harus menerbangkan atau menjalankannya. Perangkat lunak permainan video diubah dan disempurnakan, sehingga mampu memberikan gambaran tentang proses penembakan dan lintasan pelurunya dengan cukup realistis. Permainan perang yang jauh lebih canggih diberi nama Janus, berhasil dikembangkan oleh Pentagon untuk menguji reaksi para perwira dalam suatu suasana perang yang disimulasikan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar