Jumat, 21 Mei 2010

KOMPUTER DAN INDUSTRI

Pendahuluan

Kebutuhan akan manusia yang berprofesi Informatika semakin bertambah dengan berkembangnya era industri dan globalisasi informasi. Dalam era tersebut, Informasi semakin berharga dan penggunaan komputer untuk mendukung bidang yang lain semakin banyak. Hal ini mengakibatkan Informatika (pengolahan informasi dengan komputer) semakin berkembang pula semakin hari. Jadi, Informatika merupakan ilmu yang relatif baru, dan berkembang sejalan dengan berkembangnya era industri dan globalisasi informasi tersebut.
Informatika yang semakin berkembang sebagai ilmu maupun sebagai cakupan dalam membantu bidang lain, menyebabkan perkembangan kebutuhan akan spesialisasi yang akhirnya melahirkan kebutuhan akan tenaga profesional untuk tingkat tertentu dalam bidang Informatika. Tenaga profesional tersebut mungkin bekerja dalam bidang Informatika murni (peneliti, pendidik, system engineer, software system engineer, database administrator, software quality assurance, dsb) atau dalam membantu pemakai bidang lain yang memerlukan penyediaan perangkat lunak sesuai dengan kebutuhan bidangnya (operator, dsb).
Penyediaan SDM, yang berkualifikasi sesuai dengan profesinya, akan didukung dengan adanya pendidikan yang baik, Pendidikan yang baik didukung kurikulum maupun pelaksanaan perkuliahan dan latihan yang baik. Pada makalah ini akan dijelaskan arahan tentang berbagai strata pendidikan Informatika beserta permasalahan yang mungkin muncul dalam pelaksanaan pendidikan tersebut di Indonesia pada umumnya dan Yogyakarta pada khususnya.


PENDAHULUAN :

Dalam beberapa dekade ini telah terjadi pergeseran dalam masyarakat, dari era pertanian menjadi era industri dan era informasi. Pada era pertanian, manusia harus berjuang dan tergantung kepada alam. Pada era industri, manusia berusaha mengalahkan alam dan mendapatkan efesiensi sehingga lahirlah mesin-mesin dan kemajuan yang terfokus pada otomatisasi. Era informasi membawa angin yang baru : barang yang justru tidak terwujud, sehingga yang namanya informasi menjadi barang yang paling berharga. Kemajuan di bidang informasi melaju, mendukung adanya globalisasi. Informasi dengan cepat berkembang dan bermakna serta berharga disebarkan ke segala penjuru seolah "tanpa batas".

Perkembangan teknologi di bidang perangkat keras komputer mendukung perkembangan globalisasi informasi tersebut. Dari komputer yang tadinya merupakan komputer milik segelintir pemakai dengan kemesteriusannya (besar, sulit dioperasikan, dalam ruang khusus, perlu operator, dll) menjadi komputer yang semakin hari semakin kecil bahkan menjadi komputer pribadi, yang dapat diletakkan bersama barang lain dengan cara yang nyaman, bahkan bisa "berbicara" (mengeluarkan suara). Hal ini mengakibatkan komputer semakin digunakan diberbagai bidang. Bahkan saat ini, hampir semua tawaran lowongan pekerjaan di bidang apapun di beberapa tingkatan pekerjaan memasyarakatkan penguasaan akan komputer (computer literate).

Perkembangan perangkat keras selanjutnya membentuk jaringan komputer berkat kemajuan teknologi komunikasi. Komputer yang tadinya "sendiri-sendiri" menjadi komputer yang dapat berkomunikasi dengan "teman-temannya" dalam suatu jaringan komputer, mulai jaringan lokal yang sering disebut dengan local area network atau LAN, dan Wide Area Network atau WAN. Internet makin mendukung perkembangan tersebut dan rasanya saat ini semua manusia, asalkan mau memulai membuka komunikasi akan mempunyai cakrawala yang luas untuk dapat berkomunikasi dengan siapa saja di segala penjuru dunia sesuai dengan topik yang diminati bersama, bahkan untuk saling membagi pengalaman, problem, dan kegembiraan, dsb.

Perkembangan teknologi perangkat lunak juga tidak kalah pesatnya. Perangkat lunak yang tadinya hanya difokuskan untuk memenuhi kebutuhan fungsional. Berkembang menjadi perangkat lunak yang selain fungsional juga mudah dan nyaman dipakai (friendly). Akibatnya, pengguna perangkat lunak semkain banyak dan ukuran komplektisitas perangkat lunak juga bertambah. Perangkat lunak yang semakin mudah untuk digunakan pemakai, sebenarnya makin sulit dikembangkan. Perangkat lunak yang hanya dituntut berfungsi secara fungsional dalam skala kecil cukup dikembangkan oleh pemrogram sekaligus pemakainya. Perangkat lunak yang besar dan kompleks harus dikembangkan oleh suatu tim dengan berbagai keahlian serta metodelogi tertentu.

Batasan antara perangkat lunak dan perangkat keras menjadi semakin kabur. Misalnya jaringan komputer, yang tidak mungkin berfungsi tanpa adanya perangkat lunak jaringan komputer. Karena alasan efisiensi, kepraktisan dan keamanan, perangkat lunak banyak yang diwujudkan menjadi komponen perangkat keras.

Penggunaan sistem komputer (perangkat keras dan perangkat lunak) yang semakin berkembang menunjukkan bahwa kita memang berada pada era informasi dan sesuai dengan hukum "supply and demand", dibutuhkan penyedia jasa informatika sebagai pengelola, pengolah dan pemelihara informasi karena pengguna informatika yang semakin banyak.

I. INFORMATIKA sebagai ILMU

Menurut kamus Oxford, Ilmu (science) adalah : organized knowledge obtanied by observation and testing of facts, about physical world, natural laws and society.

Menurut kamus Webster adalah branch of knowledge or study especially one concerned with establishing and systematizing facts, principles and methods, as by experiments and hypothesis.

Di Indonesia, beberapa kalangan membedakan antara ilmu murni dan ilmu terapan, sehingga ada program studi ilmu murni dan ilmu terapan.

Saat ini dibeberapa perguruan tinggi swasta memasukkan program ilmu informatika ke dalam jurursan teknik informatika yang ada dibawah fakultas teknologi industri.



Yang menarik adalah bahwa Informatika dapat ditinjau sebagai ilmu murni dan juga sekaligus ilmu terapan. Memang di Indonesia satu kurikulum yang sama untuk program studi ilmu komputer dan program studi Informatika.

Ilmu Informatika merupakan ilmu murni dan juga ilmu terapan, karena merupakan irisan dari banyak aspek :
1. Logika karena struktur komputer dan pemrograman berdasarkan rangkaian logika.
2. Matematika diskrit, karena komputer mampu menyelesaikan persoalan kombinatorik secara cepat.
3. Elektronika, mikro elektronika dan arsitektur komputer, karena komputer diwujudkan sebagai rangkaian elektronika atau gabungan dari chips.
4. Metodelogi Pemrograman, karena yang paling mendasar dalam suatu sistem komputer adalah program, mulai dari program skala kecil sampai dengan skala besar.
5. Engineering (khususnya SW Engineering) karena perangkat lunak, yang berangkat dari ilmu coba-coba makin mencari bentuk menjadi engineering.
6. Komunikasi dan telekomunikasi bahkan telematika, karena akhirnya komputer hanyalah suatu titik dalam graph jaringan komputer.
7. Aspek kognitif dan komunikasi manusia, karena penggunaanya tetap manusia dan perangkat keras maupun perangkat lunak dibuat nyaman untuk dipakai oleh manusia (aspek multimedia, human computer interaction).

Saat ini, spesialisasi yang ada dalam bidang Informatika, meliputi Informatika teoritis, Informatika dasar (pemrograman), Sistem (Sistem Operasi, kompilator dan perangkat lunak sistem yang lain), Sistem Informasi (SIM, DSS, EIS), Jaringan Komputer, Basis Data, Intelejensi Buatan, Robotika, Grafik dan citra, Perhitungan Numerik.

II. SUMBER DAYA MANUSIA DI BIDANG INFORMATIKA

Informatika adalah salah satu bentuk IpTek. Indonesia saat ini sedang membangun dan kemajuan IpTek dari negara lain juga sedang mempengarhui secara deras perkembangan IpTek di Indonesia. Lalu, apakah Indonesai sudah mulai melakukan pembangunan terhadap SDM-nya ? apakah manusia Indonesia ingin menguasai atau dikuasai IpTek ? hal ini harus kita pikirkan bersama. Yang pasti semua manusia inginnya dapat menguasai IpTek untuk dapat dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya.

Jika kita membahas mengenai perkembangan dalam bidang Informatika beserta teknologinya dalam era informasi saat ini, maka kita juga harus mulai berpikir tentang pembangunan SDM Informatika yang professional dibidangnya. Apa yang dimaksud dengan professional ?

Profession menurut kamus Oxford adalah : paid occuption, especially one that required education and trainning. Sedangkan professional : person qualified or employed in one of the profession.

Jadi, profesi adalah sesuatu yang kita lakukan berdasarkan keahlian dan dari situ kita hidup/mencari nafkah. Hobby adalah sesuatu yang kita lakukan untuk mengisi waktu senggang, dan tujuannya adalah untuk kesenangan. Seseoang yang profesional di bidangnya akan melakukan pekerjaan itu sendiri dengan kepakarannya.

Profesi Informatika sangat khas, menuntut logika tinggi, dan juga etika tinggi (karena jenjang/tingkatan. Dengan catatan, menurut saya, pengguna komputer pada profesi yang "lain" seperti sekretaris, pegawai administrasi, bahkan seorang insinyur sipil yang menggunakan program komputer tidak dapat disebut berprofesi di bidang Informatika.



Kebutuhan SDM oleh industri.

Pihak industri yang menjadi bahasan adalah industri yang berkaitan dengan kegiatan pengembangan Rekayasa Perangkat Lunak, yang dapat dikelompokkan atas jenis sebagai berikut :
1. Industri jasa, yang produk utamanya bersifat "soft" dalam hal ini dibedakan menjadi industri jasa sebagai berikut :
a. SW developer, menyediakan jasa berupa pengembangan perangkat lunak. Biasanya ini menyangkut perusahaan yang mengembangkan perangkat lunak mulai dari scracth (sesuai pesanan) atau yang menyediakan jasa pengubahan perangkat lunak tertentu supaya dapat dipakai sesuai dengan kebutuhan (tailoring, customization). Industri ini membutuhkan SDM yang berlatar belakang informatika.
b. Industri jasa yang memanfaatkan perangkat lunak. Contohnya adalah PT.Telkom yang produknya berupa jasa telekomunikasi berbantuan komputer (perangkat lunak menjadi bagian dari jasa tersebut).

2. Industri manufaktur, yaitu yang lebih menyangkut "hardware"
a. Industri hardware yang memproduksi perangkat keras komputer dan periperalnya. Industri ini harus didukung oleh SDM di bidang perangkat keras dan elektronika. Contoh nyata dari industri ini adalah produktor dan perakit komputer. Contoh lain adalah PT.Inti, industri manufaktur yang produknya berupa peralatan telekomunikasi (mencakup perangkat keras dan perangkat lunak)
b. Industri pemroduksi "barang" yang dalam proses produksinya membutuhkan perangkat lunak. Contoh : industri manufaktur yang memakai robot atau perangkat lunak untuk optimasi penjadwalan produksi.



Sumber daya Manusia yang bekerja dalam dunia industri saat ini mempunyai karakteristik sebagai berikut :
1. Latar belakang pendidikan non-Informatika/Komputer
2. Jenjang Pendidikan Sarjana ke bawah
3. Belum ada pengelompokan untuk : ketrampilan, keahlian dan spesialisasi yang terdefinisi dengan jelas.
4. Untuk tingkatan tertentu, dituntut untuk dapat mengetahui strategi bisnis, agar inovatif dalam menciptakan produk-produk baru

Sedangkan pihak Industri menghendaki agar Sumber Daya Manusia yang dihasilkan oleh Perguruan Tinggi khsusnya dalam bidang Rekayasa Perangkat Lunak - mempunyai karakteristik sebagai berikut :
1. Perlu mengetahui Standar Proses Produksi, berikut pemantauan dan pemeliharaan proses produksi, dan
2. Dalam menganalisis kebutuhan user (semua perangkat lunak dikembangkan berdasarkan kebutuhan user), diperlukan suatu pengetahuan dan keahlian khsusus, karena tingkatan user di Indonesia yang umumnya masih awam dengan proses Rekayasa Perangkat Lunak menyebabkan sulit diajak berkomunikasi tentang kebutuhan yang perlu didukung oleh komputer.

Berdasarkan hal-hal tersebut, dapat disimpulkan juga bahwa sudah saatnya dilakukan Sertifikasi Sumber daya Manusia dalam bidang Rekayasa perangkat Lunak - sesuai dengan standar Internasional yang berlaku. Untuk itu, dalam rangka mendukung kebutuhan sertifikasi Sumber Daya Manusia di Indonesia, disusun suatu usulan tingkatan keahlian Sumber Daya Manusia Informatika dalam bidang Rekayasa Perangkat Lunak sebagai berikut :
1. Programmer
2. Programmer Analyst
3. Software Tester
4. Data Base Engineer
5. Data Communication Engineer
6. Network Engineer
7. Software Configuration Manager
8. System Analyst
9. Software Engineer
10. System Engineer
11. Software Project Manager
12. Software Quality Assurance

Tingkatan keahlian tersebut disusun mulai dari tingkatan paling rendah hingga paling tinggi. Karena masih berupa usulan, maka tingkatan tersebut masih meungkin ditambah atau dikurangi tergantung kebutuhan baru yang muncul.

Menurut saya, kebutuhan akan berbagai tenaga yang khusus tersebut lahir karena dalam pengembangan perangkat lunak yang sesuai Software Engineering, pada setiap tahapan dalam siklus hidup perangkat lunak (Software Life Cycle) akan dilibatkan banyak tahapan dan dokumentasi. Untuk perangkat lunak yang berukuran besar dan komplek akan semakin kompleks pula pengelolaan proyek dan pemeliharaannya.

Untuk memenuhi kebutuhan akan tenaga dengan tingkatan keahlian tersebut, harus ada tingkatan pendidikan yang sesuai, yang akan dibahas pada bagian selanjutnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar